Yohanes 1:10; Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.
Dengan ayat ini Yohanes mulai menjelaskan tanggapan manusia terhadap terang. Apa yang dikatakan dari tiga bagian, sudah di singgung atau ditegaskan, dalam pasal 1:3-9. Yohanes menegaskan bahwa dunia. Yang Dia ciptakan in, adalah dunia yang tidak mau mengenal Dia. Mereka tidak dapat berdalih. Seharusnya kita mencari Dia kalau Dia sudah datang, seharusnya mereka mengenal Dia pada akhirnya firman Allah berkuasa mencipta dan mengatur benar-benar datang ke dunia di dalam wujud manusia Yesus.
Yohanes 1:11; Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.
Penolakan terang, dikemukakan kembali dalam ayat ini, tetapi susunan ayat ini menegaskan bahwa Dia adalah seorang pribadi, yang memiliki hubungan dengan mereka yang menolak Dia. Dalam Perjanjian Lama dan dalam khotbah rasul-rasul kepada umat Israel yang tercatat dalam Perjanjian Baru, ditegaskan bahwa Israel menolak Allah, dan Mesias. Tragedinya adalah bahwa terlalu banyak jumlah orang yang menolak tugas yang diberikan Allah kepada mereka.
Yohanes 1:12; tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.
Yohanes tidak mengatakan bahwa setiap orang menolak Terang itu. Memang, ada yang menerima-Nya sama seperti “sisa” yang diceritakan dalam 1 Raja-raja 19:14-18 dan Roma 11:1-5. Maka ada kontras antara mereka yang menerima Dia dan mereka yang menolak Dia. Mereka yang menolak Dia, tetapi menerima Dia, diberiNya hak untuk menjadi anak-anak Allah. Mereka menerima, dan mereka diberi. Mereka tidak melakukan perbuatan-perbuatan baik, dan dengan demikian meraih keselamatan. Mereka diberiNya hak untuk untuk menjadi anak-anak Allah. Mereka menerima hak atau kuasa untuk memakai julukan anak-anak Allah, sesuai dengan kedudukan baru yang dianugerahkan kepada mereka. Dalam ayat ini percaya dalam nama-Nya disamakan dengan menerima-Nya. Zaman itu, istilah nama mempunyai arti yang lebih besar daripada hanya sebutan. Istilah nama merujuk kepada keseluruhan kepribadian seseorang.
Yohanes 1:13; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari dagaing, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.
Jika anda ingin menjadi anak Allah, maka anda perlu diperanakkan bukan dari Allah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Penafsir yang lebih terarah pada teologi sistematis menganggap ayat ini sebagai pernyataan ajaran pilihan Allah yang menegaskan kedaulatan Allah. Pemakaian istilah darah memang agak aneh bagi kita, tetapi rupanya ini mencerminkan suatu kiasan yang mengaitkan darah kedua orang tua dengan proses pembuahan janin. Pemakaian kata daging atau secara harfiah, “kehendak daging”. Anak-anak Allah tidak diperanakkan karena keinginan tubuh jasmani. Ungkapan keinginan seorang laki-laki adalah searah dengan kedua uangkapan yang disebutkan diatas.
Yohanes 1:14; Firman itu telah menjadi manusia, dan diam diantara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepadaNya sebgai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Firman itu telah menjadi sarx. Kata Yunani sarx adalah kata yang selalu dipakai oleh Paulus untuk menyebut daging, hakekat manusia dengan segala kelemahan serta kemungkinannya untuk jatuh kedalam dosa.
Yohanes mengatakannya dengan istilah yang mengejutkan. Dia memakai istilah Firman, dan bukan istilah “Mesias”. Dia memakai istilah daging, dan bukan istilah “manusia”. Yohanes berkata Firman..diam diantara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya. Penjelmaan Firman tidak terjadi di tempat yang tersembunyi, malah penjelmaan Firman disaksikan antara lain oleh Yohanes dan para rasul yang lain. Dengan demikian Allah menyatakan diri-Nya. Penyataan diri Allah yang disebutkan dalam ayat ini mendahului segala penyataan dari Dia yang pernah Dia adakan sebelimnya, dan tidak akan didahului sebelum Tuhan Yesus kembali untuk mendirikan kerajaan-Nya dibumi. Dalam Injil Yohanes, kemuliaan Tuhan Yesus dinyatakan melalui tanda-tanda-Nya, tetapi kemuliaan_nya saling dinyatakan melalui kematian, kebangkitan, dan kenaikan-Nya.
Yohanes 1:15; Yohanes member kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya :”inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku”.
Menurut budaya Yahudi pada zaman itu, siapa yang mendahului orang lain dianggap lebih penting. Misalnya : Abraham lebih penting daripada Ishak. Tetapi Yohanes pembaptis member kesaksian bahwa prinsip itu tidak berlaku dalam hal ini, karena Yesus Kristus telah ada sebelum dia. Bnd Yoh 8:58.
Yohanes 1:16; karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karuniademi kasih karunia;
Ayat ini mengembangkan apa yang dikemukakan dalam ayat 14 yaitu bahwa “kemuliaan-Nya…penuh kasih karunia dan kebenaran”. “dari kepuhan-Nya tersebut kita semua telah menerima. bagi kita ada kasih karunia ganti kasih karunia, atau dengan antara lain, setelah kita menikmati satu berkat kasih karunia yang baru, dan seterusnya. Hukum Taurat adalah statis, sedangkan kehidupan dalam kasih karunia Tuhan Yesus adalah kehidupan yang dinamis, dimana setiap hari mengandung petualangan baru.
Yohanes 1:17; sebab hokum taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.
Ayat ini merupaka penjelasan dari ayat sebelumnya. Bagaimana Tuhan Allah melangkah sehingga menerima kasih karunia yang begitu berkelimpahan? Jawabannya adalah bahwa dulu ada hokum taurat, tetapi sekarang berkat Yesus Kristus, kita memperoleh kasih karunia dan kebenaran.
Yohanes 1:18 ; tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.
Pernyataan bahwa tidak seorangpun yang pernah melihat Allah sesuai dengan ajran Firman Tuhan, mis: Kel 33:20-23.
Morris menjelaskan bahwa tidak ada kontradiksi dalam hal melihat Allah dalam ajaran ALkitab, karena sebelum anak Allah menjelma menjadi manusia, setiap kali orang dikatakan melihat Allah, mereka seperti Musa, visi mereka tidak lengkap, dan tidak menyatakan kepenuhan Allah. Tetapi sekarang, seluruh kepenuhan Allah telah dinyatakan dalam Yesus Kristus.
Tunggal…ada di pangkuan Bapa. Antara lain, persekutuan yang akrab itu berarti bahwa pernyataan Allah yang ada dalam Yesus Kristus, yang dinyatakan dalam sisa Injil Yohanes, dapat dipercayai. Anak yang Tunggal…menyatakan Allah Bapa.
Yohanes 1:19; dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia : “siapakan engkau?”
Menurut Matius 3:5, “penduduk dari Yerusalem, dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan” datang kepada Yohanes pembaptis, sehingga para pemimpin agama Yahudi di Yerusalem sadar bahwa mereka harus tahu tentang orang itu. Oleh karena itu, mereka mengutus orang kesana. Kunjungan rombongan Imam dan orang-orang Lewi yang beratnya, “siapakah engkau?” menjadi kesempatan ideal bagi Yohanes untuk bersaksi mengenai Yesus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar