Jumat, 24 Juni 2011

Yohanes

TAFSIRAN
6:66 Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.
Oleh karena perkataan-perkataan yang keras, murid-murid-Nya yang tidak percaya, yang tidak ditarik oleh Allah Bapa, tidak lagi mengikut Dia. Mereka menjadi kecewa, karena Dia tidak rela menjadi raja mereka, sebagaimana harapan mereka dalam ayat 15. Mereka yakin bahwa yang mereka perlukan adalah kemenangan jasmani atas penjajahan Roma, dan bukan suatu hidup yang kekal.
6:67 Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya641, "Apakah kamu tidak mau pergi juga?"
Dia sudah mengetahui apa yang akan mereka lakukan (lihat misalnya ayat 70-71), namun Dia menantang mereka dengan pertanyaan ini untuk meneguhkan iman mereka. Namun bentuk pertanyaan ini642 memberi kesan bahwa Dia mengharapkan jawaban yang negatif. Dia beranggapan bahwa mereka akan setia.
6:68-69 Jawab Simon Petrus kepada-Nya, "Tuhan,643 kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah."644
Sikap Petrus sebagai pemberani nyata dalam ayat ini. Dia menjadi juru bicara yang tidak resmi. Pengakuan ini sangat mulia dan benar. Pasti pengertian mereka mengenai diri Yesus menjadi lebih jelas setelah Dia naik ke surga, tetapi pengakuan ini sungguh indah. Mungkin merka tidak memahami segala sesuatu yang Dia katakan dalam pasal ini, namun mereka mengerti bahwa perkataan-perkataan yang Dia katakan kepada mereka "adalah roh dan hidup" (pasal 6:63).
Pengakuan Petrus di Kaisarea Filipi (Matius 16:16; Markus 8:29; dan Lukas 9:20) mirip dengan pengakuannya di sini, namun situasinya berbeda, pertanyaan Tuhan Yesus berbeda, dan pengakuannya sendiri berbeda.
6:70 Jawab Yesus kepada mereka, "Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu yang dua belas ini? Namun seorang di antaramu adalah Iblis."
Mereka tidak boleh menjadi sombong. Apa yang dikatakan dalam ayat 65, yaitu bahwa "Tidak ada seorang pun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya", juga berlaku pada mereka. Apa yang mereka punyai, mereka terima dari atas. Tuhan Yesus menegaskan kebenaran ini dalam pasal 15:16.
Supaya iman mereka tidak goncang nanti pada saat Yudas mengkhianati Dia, maka Dia memberitahu jauh sebelumnya bahwa Dia sudah tahu apa yang akan dilakukan Yudas.
Dia tidak berkata bahwa Iblis menjelma menjadi manusia, menjadi Yudas, tetapi Iblis merupakan sumber dari kejahatan yang akan dilakukan Yudas. Ini sesuai dengan apa yang dikatakan dalam pasal 13:2, yang berbunyi, "...Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia." Bandingkan juga Lukas 22:3.
6:71 Yang dimaksudkan-Nya ialah Yudas, anak Simon Iskariot645; sebab dialah yang akan menyerahkan Yesus, dia seorang di antara kedua belas murid itu.
Sesuai dengan kebiasaannya, Yohanes menjelaskan hal ini supaya sungguh-sungguh jelas. Dosa Yudas dikisahkan, tetapi buruknya dosa itu tidak dicanangkan dalam keempat Injil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar